[Book Review] Mantan Rasa Gebetan Karya Titi Sanaria
Titi Sanaria nggak pernah gagal menyajikan karya dengan diksi yang renyah, asyikd an bikin nggak mau lepas sebelum selesai baca.
Buku ini juga buku pertama yang aku baca setelah sekian lama nggak baca buku.Terima kasih 9.9 jadi bisa langganan Gramedia Digital Full Package dengan setengah harga. Uhuy!
Blurb Mantan Rasa Gebetan
Malino menjadi tempat pelarian Kayana pasca perceraiannya dengan Yudistira. Meninggalkan Jakarta berserta sekelumit kenangan menyakitkan. Menjauh dari masa lalu buruk yang masih terus merongrongnya. Ketika hidupnya bergulir ke arah yang tepat dengan mencoba membangun hubungan dengan laki-laki lain, Yudistira muncul di hadapannya seperti hantu yang membayangi. Tidak akan semudah itu Kayana menerima kembali seseorang yang sudah meninggalkan sayatan luka dalam hidupnya. Namun, Yudistira juga tampaknya tidak main-main dengan niatnya untuk rujuk. Adakah kesempatan kedua untuk hubungan yang pernah dilandasi dengan kebohongan?
Resensi Mantan Rasa Gebetan
Awal cerita, aku dibikin penasaran dengan sumber kegalauan tokoh utama yaitu Kayana atau Kay, dan kisah ini diceritakan dari sudut padangnya. Masalah apa sih kok sampai dia bercerai apalagi sampai belum bisa move on 3 tahun terakhir ini. Pastinya ia sangat mencintai mantan suaminya dan masalahnya gede banget.
Walau akhirnya aku tahu jika masalahnya nggak jauh-jauh dari harga diri khas cewek banget! Dan beberapa kali aku setuju, karena aku juga memiliki ego tinggi, tapi memang dalam rumah tangga itu kadang kita harus menurunkan ego biar sama-sama jalan.
Jadi di sisi lain aku juga gemas dan menyayangkan alasan Kay meminta cerai dari Yudis, suami yang sangat dicintainya itu.
Usaha Yudis untuk ngajak rujuk Kay tuh nggak main-main, penuh strategi, rencana yang matang, bahkan ia juga menggunakan cara licik untuk menjerat mantan istrinya itu untuk kembali ke pelukannya.
Interaksi keduanya tuh kocak banget, Kay yang memiliki karakter serius dan Yudis yang karakternya selengekan, suka bercanda, dan blak-blakkan kayak angin segar. Bikin ngakak sepanjang cerita, haha
Dan tentunya karena Yudis juga, aku jadi kangen suamiku yang jauh di sana, huaaaaa....
Cerita Kay dan Ibu Yudis yang sudah dianggap seperti itu kandung sendiri berhasil bikin aku nangis juga. Mungkin karena background Kay yang udah nggak punya orangtua kemudian bertemu dengan ibu yang sudah menganggapnya seperti anak sendiri bikin aku terharu.
Rasanya pengin juga punya orangtua yang menganggap aku anak kandung mereka, tapi kayaknya aku nggak bakal nemu orang kayak ibunya Yudis.
"Kamu sudah Ibu anggap anak sendiri. Yudis adalah darah daging Ibu, tapi kamu juga sudah menjadi bagian dari diri ibu. Ibu membawa kamu kemana-mana. Secara fisik kamu lebih dekat dengan Ibu daripada Yudis. Sudah menjadi naluri seorang Ibu untuk mencari anaknya, Kay. Nggak ada Ibu yang bisa melawan naluri itu." - Ibu
Aku juga suka persahabatan Kay dengan Anira. Karena Anira memberpikan perspektif yang lebih obyektif atas masalah sahabatnya itu.
"Saat marah, kita mengeluarkan unek-unek, sih, Na. Kita akan mendramatisir dan melebih-lebihkan untuk memuaskan emosi. Logika kita nggak sepenuhnya jalan." - Anira
Desain sampulnya simpel dan menurutku sangat menggambarkan ceritanya. Sobekan kertas itu kayak masa lalu yang kembali dibuka.
Informasi Buku
Penulis: Titi Sanaria
Editor: Dion Rahman
Penata Letak: Syafitri
Desainer sampul: Garisinau
Penerbit: PT Elek Media Komputindo
Tahun Terbit: 2020
ISBN: 978-623-00-1249-5
15 komentar untuk "[Book Review] Mantan Rasa Gebetan Karya Titi Sanaria"
Agak beda ya, biasa teman rasa gebetan, tapi ini mantan rasa gebetan.
Buku bertema romance komedi gini aku juga suka. Ampuh kalo abis baca buku yg berat, trus diselingi Ama buku ringan begini. Hiburan jadinya. Temanya kadang suka bikin gemes2 gimana gitu kan 😁