Tips Mengajari Anak Calistung di Usia Balita

Calistung merupakan tahapan yang sulit untuk anak, apalagi jika anak belum siap. Maka akan terjadi penolakan keras dan akan menjadi hal yang kurang disukai oleh anak.

Anakku Rhe, sekarang usia 3 tahun. Di usia ini, aku mulai mengenalkan angka dan huruf. Tentu caranya bukan menekuni textbook seperti anak SD belajar ya, tapi dengan permainan yang menyenangkan. Soalnya pernah nih, Rhe aku belikan papan tulis, niatnya mau aku ajarin membaca karena dia sudah hafal huruf abjad. Tapi yang terjadi, anak bosan dan malah menggunakan papan tulis tersebut untuk corat-coret dan menggambar.

Apakah ini artinya anakku nggak suka belajar?

Ah, belum tentu. Bisa jadi metode yang aku gunakan kurang tepat sehingga menimbulkan penolakan. Jadi aku bermanuver agar Rhe mau belajar dengan nama lain bermain. Dan di sini, aku mau berbagi tips bermain sambil belajar yang sukses aku terapkan kepada Rhe, semoga saja juga berhasil dengan anak-anak ayah bunda ya.

Baca juga: 5 Situs Download Worksheet Printable Gratis untuk Anak

Tips Mengajari Anak Calistung di Usia Balita

Ini adalah beberapa tips sederhana yang bisa menjadi referensi Ayah Bunda saat mengajari Calistung sejak dini kepada si kecil.

Rutin membacakan buku cerita

Read aloud atau membaca nyaring memiliki segudang manfaat bagi anak. Selain mengasah imajinasi, mengajarkan nilai-nilai kehidupan melalui cerita, anak juga akan memiliki banyak kosa kata dan lebih cepat berbicara dibanding teman seumurannya.

Hal ini sudah aku buktikan pada Rhe, jika dulu saat ia kecil aku belum mengenalkan huruf. Kini ketika membacakan cerita aku mulai mengenalkan beberapa huruf dan cara membacanya. Kata yang aku kenalkan adalah kata yang sederhana terlebih dahulu seperti kata yang terdiri dari dua suku kata. Dari sinilah Rhe mulai hafal dengan huruf abjad.

Menguatkan motorik halus dengan mencoret

Motorik halus merupakan perkembangan anak yang terdiri dari otot kecil dengan koordinasi mata dan tangan. Dan jika anak ingin belajar menulis harus memiliki pondasi motorik halus yang kuat terlebih dahulu.

Contoh kegiatan yang untuk mengasah motorik halus adalah mencoret, menggambar, menyusun puzzle, menggunting, menuang cairan dari wadah satu ke wadah lain, menyendok biji-bijian, meremas slime, playdoh, dan lain sebagainya.

Banyak sekali permainan yang kelihatannya hanya bermain tetapi sangat bermanfaat untuk perkembangan si kecil.

Sering mengajaknya berhitung dan tebak huruf dengan spontan

Secara random dan spontan aku sering bertanya kepada Rhe, misal ketika kita lagi makan di luar, pada spanduk atau nama restoran yang besar aku tanya itu huruf apa? Angka berapa? Gambar apa?

Atau pada buku menu, pada baju, atau apa pun tulisan atau angka yang kami jumpai sering aku tanyakan pada Rhe. Ketika Rhe berhasil menjawab aku akan memberinya ekspresi riang gembira dan berkata ‘betul’, seperti itu saja Rhe sudah senang sekali.

Mendengarkan lagu anak edukasi

Saat ini, aku fokus mendengarkan lagu berbahasa Indonesia kepada Rhe, agar ia nggak bigung. Karena fokusku adalah ia bisa lancar calistung dalam Bahasa Indonesia. Nanti jika ia sudah lancar membaca dan berhitung, sekitar usia 5 tahun baru aku kenalkan dengan bahasa lain seperti Bahasa Inggris.

Jadi aku sering memutarkan lagu edukasi huruf abjad, angka, anggota tubuh, dan lain sebagainya. Dengan bernyanyi anak jadi mudah ingat, apalagi jika ia juga hafal lagunya.

Memasukkan anak ke tempat kursus sesuai usianya

Terakhir jika ayah bunda memiliki budget lebih bisa memasukkan anak ke tempat kursus  anak yang sesuai dengan usianya, sehingga metode belajarnya cocok untuk anak. Karena memang mengajar anak kecil itu lebih sulit karena harus banyak akal dan juga harus sekreatif mungkin ya bun.

Berbeda dengan si kakak yang sudah besar, bisa membaca textbook dan belajar mandiri.

Baca juga: Belajar Bahasa Inggris Anak Lebih Mudah dengan English Academy Dasher

Kursus Ruangguru for Kids

Buat ayah bunda yang sedang bingung mencari tempat kursus online untuk anak, bisa banget nih mencoba kelas gratisnya Kursus Ruangguru for Kids. Kursus online Calistung, Bahasa Inggris, dan Sains untuk usia 4–7 tahun.



Belajar di kelas Live Teaching interaktif

Di sini anak akan belajar dengan kelas interaktif untuk melatih keberanian dan rasa percaya diri anak. Selain itu juga terdapat visualisasi yang adaptif untuk menarik minat anak agar nggak cepat bosan dan anak juga bisa dengan cepat memahami materi yang disampaikan.

Apalagi didukung dengan tutor terbaik di bidangnya yang akan mendampingi si kecil dalam proses belajarnya.

Belajar intensif sesuai kompetensi pembelajaran

Kelas akan berlangsung seminggu 2 kali pertemuan dengan durasi 60 menit. Kompetensi pembelajarannya pun sesuai dengan kebutuhan dan usia anak. Memang sudah dirancang sedemikian rupa agar anak dapat memaksimalkan potensi dalam dirinya.

Dapatkan modul belajar cetak, GRATIS

Meski belajarnya secara online, tapi anak akan mendapatkan modul cetak gratis yang akan dikirim ke rumah masing-masing lho bun. Sehingga saat proses belajar berlangsung anak juga bisa langsung mempraktikkannya.

Proses belajar jadi lebih menyenangkan dan seru.

Laporan belajar bulanan dan sertifikat

Ayah dan bunda bisa memantau progres belajar anak melalui laporan belajarnya, sehingga bisa mengetahui sampai dimana kemampuan anak, dan materi apa saja yang sudah anak kuasai.

Laporan belajar juga bisa digunakan untuk evaluasi, bagian mana yang perlu diperbaiki saat si kecil belajar.

Pilih kursus sesuai dengan kebutuhan anak

Terdapat tiga pilihan kursus untuk si kecil yang bisa kamu pilih. Diantaranya Ruangguru Calistung for Kids, Ruangguru Matematika dan Bahasa Inggris for Kids, dan Ruangguru Science, Math, and English for Kids.

Sebelum membeli, terdapat pula kelas gratis yang bisa si kecil coba untuk menguji apakah anak cocok dengan metode yang diberikan atau tidak.

Selamat belajar!

Posting Komentar untuk "Tips Mengajari Anak Calistung di Usia Balita"